Selasa, 29 Oktober 2019

STRATRGI PEMASARAN INTERNASIONAL BANK BUKOPIN Tbk.

STRATRGI PEMASARAN INTERNASIONAL BANK BUKOPIN Tbk.
MANAJEMEN PEMASARAN ERA REV.INDUSTRI 4


Nama                    : Rr. Brigita Afaniseva
NPM                     : 16216698
Jurusan                  : Manajemen
                                           Kelas                    : 4EA22



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA

2019




Strategi Pemasaran Internasional Pada PT Bank Bukopin Tbk :

1.       Mengoptimalkan layanan digital nasabah. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan produk dan layanan berbasis digital.
2.       Meningkatkan aktiva produktif melalui penyaluran kredit yang menguntungkan disertai pengelolaan resiko yang efektif.
3.       Menerapkan pola teliti dalam setiap aspek bisnis.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pada PT Bank Bukopi Tbk :

Kekuatan  :
1.     Kemampuan mengoptimalkan infrastruktur yang baik pada PT. Bank Bukopin Tbk mampu meningkatkan pemasukan yang lebih besar.
2.     Kemampuan mengembangkan aplikasi Core Banking System
3.     Daya tawar pemasok tinggi sehingga dapat meraih keuntungan yang menguntungkan dari baerbagai pihak.
4.     Pengawasan ketat dalam PT Bank Bukopin Tbk sangat membantu proses jalannya pemasaran.
5.     Teknologi Multi Protocol Label Switch (MPLS) dan kondisi keuangan dan dan modal yang kuat  membuat resiko kegagalannya semakin berkurang.
6.     Jaringan komunikasi yang bagus sangat menguntungkan. 

Kelemahan        :
1.            SDM masih rendah merupakan suatu kelemahan dalam sebuah pemasaran. Peningkatan SDM harus lebih diperbaiki agar lebih maju lagi.
2.            Pemasaran kurang agresif dan kantor cabang masih kurang sehingga sebagian nasabah kesulitan.
3.            Kasus korupsi yang membuat masyarakat menjadi khawatir apabila menyimpan dana mereka di PT Bank Bukopin Tbk.
4.            Biaya administrasi yang masih tergolong tinggi membuat beberapa nasabah tidak tertarik.
5.            Anggapan negatif dari berbagai masyarakat membuat pemasaran semakin turun.




Rabu, 02 Oktober 2019

ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN Tbk. MANAJEMEN PEMASARAN ERA REV.INDUSTRI 4

ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN Tbk.
MANAJEMEN PEMASARAN ERA REV.INDUSTRI 4


Nama                    : Rr. Brigita Afaniseva
NPM                     : 16216698
Jurusan                  : Manajemen
                                           Kelas                    : 4EA22


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA

2019


PROFIL PERUSAHAAN (BANK BUKOPIN Tbk.)
            PT Bank Bukopin Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan) berdiri pada tanggal 10 Juli 1970. Sejak awal pendiriannya, Perseroan telah menfokuskan diri pada segmen Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Perseroan terus tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Hingga akhir tahun 2015, aset yang dimiliki Perseroan mencapai Rp94,37 triliun. Seiring dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Perseroan melebarkan sayap bisnisnya ke segmen komersial dan konsumer.
            Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi sebagai perusahaan yang terkemuka dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi. Selain terus memperkuat aspek internal, Perseroan juga terus memperkuat struktur modal agar memiliki daya saing yang lebih besar.
            Melalui struktur permodalan yang terus diperkokoh sejalan dengan perkembangan usahanya, penanganan pengendalian risiko dan pengawasan intern yang terus ditingkatkan, pengembangan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar, pengembangan sumber daya manusia secara berkesinambungan, serta peningkatan mutu pelayanan sehingga memenuhi harapan nasabah, Perseroan siap meraih pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
            Perseroan juga memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance, dengan hasil usaha yang dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Bank Bukopin. PT Bukopin Finance (d/h PT Indo Trans Buana Multi Finance) didirikan pada tanggal 11 Maret 1983, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sewa guna usaha dan multi inance. Sedangkan Bank Syariah Bukopin (d/h PT Bank Persyarikatan Indonesia), didirikan pada tanggal 29 Juli 1990 yang bergerak di bidang perbankan berbasis syariah.
Dasar Hukum Pendirian
            Akta Pendirian tertanggal 25 Februari 1993 No.126 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tertanggal 29 Juni 1993 No.C2-5332.HT.01.01TH.93 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tertanggal 10 Agustus 1993 No.64 Tambahan No. 3633
Visi
1.      Menjadi bank yang terpercaya dalam pelayanan jasa keuangan.
Misi
1.      Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah
2.      Turut berperan dalam pengembangan usaha menengah, kecil, mikro dan koperasi
3.      Meningkatkan nilai tambah investasi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan.


Kelebihan  :
1.    Daya tawar pemasok tiggi
2.    Daya tawar nasabah/pembeli tinggi
3.    Pengawasan ketat
4.    Teknologi Multi Protocol Label Switch (MPLS) dan kondisi keuangan dan  modal yang kuat
5.    Tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif
6.    Sistem akad yang membuat konsumen merasa nyaman



Kekurangan        :
1.      SDM masih rendah
2.      Pemasaran kurang agresif dan kantor cabang masih kurang
3.      Kasus korupsi yang membuat masyarakat menjadi khawatir apabila menyimpan dana mereka di bank Bukopin
4.      Biaya administrasi yang masih tergolong tinggi
5.      Anggapan negatif masyarakat

Peluang      :
1.      Regulasi yang jelas
2.      Tumbuhnya teknologi jaringan dan daya beli masyarakat meningkat
3.      Masyarakat mulai paham tentang keuntungan akan adanya bank Bukopin
4.      Meningkatnya peminat bank Bukopin di Indonesia
5.      Makin banyak investor

Ancaman   :
1.      Ancaman pendatang baru yang tinggi
2.      Ancaman produk pengganti yang tinggi
3.      Tingginya kompetitor dalam mempromosikan produknya
4.      Intensitas persaingan
5.      SDM masih kurang dan munculnya undang-undang perbankan yang memungkinkan asing berinvestasi